Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

Renungan Malam

Saat bulan purnama datang menghampiriku,kesinyianpun datang Pada saat itu pula aku teringat akan indahnya lekukan wajahmu Dapat aku nayanbgkan bagaimana engkau mengatakan, " Aku tak bisa menolak tawaranmu,,,, " DI disitu pula aku dapat merasakan bagaimana mencintai dan dicintai Semua terasa indah, dunia terasa milik kita berdua tak ada yang mengganggu kita Namun ketika engkau mengatakan "tidak" hati terasa teriris, Teriris dengan ketajaman cintamu yang yang menyakitkan Dan disaat itu aku tahu bahwa cinta itu tidak kekal dan abadi. Cinta itu hampa, cinta itu hanya rasa yang hinggap sejenak dihati kita. Dan kini,,,,,,,,, Di malam yang sunyi tiada berarti, aku sendiri terpuruk sepi Dewi malam menatapku dengan wajah muram Kecantikan yang tak di tunjukkan seperti baiasanya Tiada kesan dalam hal itu, selain kusut tak berarti Waktu berlalu dengan ke egoisannya Dewi malam mulai tertutup dengan gumpalan awan yang pekat Pekatnya awan melebihi gelapnya malam Sedikit demi sedik...